1/17/2013

kumpulan soal ujian pelaut


  KUMPULAN SOAL UJIAN NEGARA PELAYARAN-1 | PUSTAKA PELAUT

Kumpulan Soal Ujian Negara Pelayaran - Artikel yang akan saya publis pada kesempatan kali ini membahas mengenai soal jawab atau materi ujian Negara di bidang pelayaran, dinas jaga.
Kumpulan Soal Ujian Negara Pelayaran
Soal 1: Apabila 2 kapal tenaga haluannya saling bersilang.
  • Tindakan apa yang harus dilakukan oleh kapal?.Jawab: Dalam situasi bersilang, maka kapal yang melihat kapal lain bendera disebelah kanannya harus menyimpang terhadap kapal yang lain itu (kalau malam ia dapat melihat lampu merah kapal yang harus disimpangnya itu) sebaliknya kapal yang lain itu mempertahankan haluan.
  • Terangkan bagaimana cara mengetahui adanya resiko tubrukan (aturan 7).Jawab: a).Jika timbul keragu-raguan. b).Jika baringan terhadap kapal yang mendekat, tidak berubah. c).Jika baringan terhadap kapal lain berubah kecil, tidak berarti. d).Jika baringan berubah nyata/besar, tetapi terhadap kapal yang sangat besar. e). Baringan berubah nyata/besar, tetapi terhadap kapal yang sedang menunda sedemikian rupa.
Soal 2: Didalam daerah tampak terbatas terbatas, isyarat bunyi apakah yang harus diperdengarkan? Jawab: a).Kapal tenaga yang berlayar dengan kecepatan 8 knot: 1 tiupan panjang dengan interpal tidak lebih dari 2 menit.b).Kapal layar yang sedang berlayar: 1 tiupan panjang disusul 2 tiupan pendek.c).Kapal yang sedang menangkap ikan: 1 tiup panjang disusul 2 tiup pendek dengan interpal tidak lebih dari 2 menit.
Soal 3: Jelaskan yang dimaksud pada aturan 2 P2TL! Jawab: a).Aturan 2 P2TL yaitu menyangkut tanggung jawab kapal, pemilik kapal, nakhoda, maupun awak kapal. b).Penyimpangan terhadap aturan-aturan P2TL yang dapat dibenarkan secara hokum jika mempunyai alasan-alasan yang penting dan mendesak untuk menghadapi bahaya mendadak.
Soal 4: Apa yang dimaksud dengan:
  • Lampu tunda? Jawab: a).Lampu yang warna kuning. b).Sektor cahayanya sebesar 135° kearah belakang. c).Tempatnya persis tegag lurus diatas lampu buritan(tapi khusus hanya untuk kapal menunda).
  • Lampu cerlang? Jawab: a).Warnanya ada yang putih, ada juga yang kunig.b).Sektor cahayanya sebesar 360°. c).Tempatnya pada atau dekat puncak tiang.
Soal 5: Apa yang dimaksud dengan:
  • Kapal?Jawab: Kapal adalah segala sesuatu yang dapat terapung di atas air yang dapat dipergunakan sebagai alat transporasi.
  • Kapal tenaga? Jawab: Kapal tenaga adalah kapal yang digerakan dengan motor diesel, mesin uap, nuklir.
Soal 6: Kapal yang bagaimana dikatakan menyusul?Jawaba).Ia berada dibelakang kapal lain 22½° lebih kebelakang dari arah melintang kapal yang disusul tersebut.b).Ia mempunyai kecepatan yang lebih besar dari kapal yang disusul itu.c).Ia mendekati kapal lain itu dari arah buritan dengan haluan yang dapat menghambat haluan kapal lain
Soal 7: Bagaimana cara penyusulan di alur pelayaran sempit?Jawab:a).Sedapat mungkin penyusulan dilakukan di alur pelayaran yang lurus.b).Penyusulan dinyatakan dengan isyarat bunyi: 2 panjang 1 pendek untuk penyusulan disebelah kiri, 2 panajang 2 pendek untuk penyusulan disebelah kanan.c).Jika kapal yang disusul setuju, membunyikan isyarat bunyi 1 panjang, 1 pendek, 1 panjang, 1 pendek (- · – ·).d).Jika kapal yang disusul ragu-ragu untuk disusul, boleh memberikan isyarat bunyi 5 tiup pendek (·····).e).Penyusulan dilakukan jika kapal yang akan disusul sudah member jalan.f).Penyusulan dilakukan jika ada kepastian bahwa tidak terdapat kapal lain dari arah yang berlawanan.
Soal 8: Bagaimanakah isi standing order?Jawaba)Kesiapan-kesiapan crew deck / mesin sebelum kapal berangkat / tiba di pelabuhan.b).Kesiapan-kesiapan mesin induk, mesin bantu, ali, air jangkar, dan lain sebagainya.c).Tanda tangan dari  nakhoda, perwira deck / mesin.d).Tanggal dan jam berangkat / tiba.e).Perintah nakhoda agar stand by.
Para sailors yang terhormat, masih banyak lagi lanjutan dari materi ini yang akan kami bahas untuk para pembaca, oleh karena itu, jangan bosan untuk mampir kesini ya :-) .[pp].

Kata Kunci:

Comment Form

 
 
 

Badan Diklat maritim indonesia


Badan Diklat

Program-program diklat yang diselenggarakan, adalah untuk menyiapkan tenaga-tenaga pelaut tingkat dasar yang handal.
Program diklat yang ditawarkan adalah Pendidikan Pelayaran Tingkat dasar dengan jurusan :
- Nautika
- Teknika
Program pendidikan tersebut diperuntukkan bagi para lulusan minimal SLTP atau sederajat.
Lokasi : Jl. Raya Karang Serang No. 1 Sukadiri Tangerang – Banten
Program-program diklat yang diselenggarakan, adalah untuk menyiapkan tenaga-tenaga pelaut tingkat dasar yang handal.
Program diklat yang ditawarkan adalah Pendidikan Pelayaran Tingkat dasar dengan jurusan :
- Nautika
- Teknika
Program pendidikan tersebut diperuntukkan bagi para lulusan minimal SLTP atau sederajat.
Lokasi : Jl. Raya Hang Tuah No. 5 Surabaya
3. BP2IP – Barombong (Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran)
Program-program diklat yang diselenggarakan, adalah untuk menyiapkan tenaga-tenaga pelaut tingkat dasar yang handal.
Program diklat yang ditawarkan adalah :
- Diklat Pelayaran Tingkat Dasar
- Teknik Pelayaran Nasional
Program pendidikan tersebut diperuntukkan bagi para lulusan minimal SLTP atau sederajat.
Lokasi : Jl. Permandian Alam No. 1 Makassar – Sulsel
(Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran)
Program-program diklat yang diselenggarakan, sesuai Sertifikat ISO 9000 adalah untuk mencetak perwira pelayaran niaga yang professional.
Program diklat yang ditawarkan adalah :
- Program D-III dan D-IV Nautika
- Program D-III dan D-IV Teknika
- Program D-III dan D-IV Ketatalaksanaan
Program pendidikan tersebut diperuntukkan bagi para lulusan :
- SMU/MAN/SMK Pelayaran/ SMK Mesin, Listrik, Otomotif
Lokasi : Jl. Marunda Makmur, Cilincing Jakarta Utara, DKI Jakarta
5.  PIP – Semarang
(Politeknik Ilmu Pelayaran)
Program-program diklat yang diselenggarakan, untuk mencetak perwira pelayaran niaga yang professional.
Program diklat yang ditawarkan adalah :
- Program D-III dan D-IV Nautika
- Program D-III dan D-IV Teknika
- Program D-III dan D-IV Ketatalaksanaan
Program pendidikan tersebut diperuntukkan bagi para lulusan :
- SMU/MAN/SMK Pelayaran/ SMK Mesin, Listrik, Otomotif
Lokasi : Jl. Singosari No. 2A Semarang – Jawa Tengah  **) edited
6.  PIP – Makassar
(Politeknik Ilmu Pelayaran)
Program-program diklat yang diselenggarakan, untuk mencetak perwira pelayaran niaga yang professional.
Program diklat yang ditawarkan adalah :
- Program D-III dan D-IV Nautika
- Program D-III dan D-IV Teknika
- Program D-III dan D-IV Ketatalaksanaan
Program pendidikan tersebut diperuntukkan bagi para lulusan :
- SMU/MAN/SMK Pelayaran/ SMK Mesin, Listrik, Otomotif
Lokasi : Jl Tentara Pelajar No. 173 Makassar – Sulsel
PERTAMINA – MTC
Jl. Pemuda No. 44 Jakarta Timur
Telp. (021) 4890658, 4721082
Fax. (021) 4893318
E-mail : diksus@pertaminashipping.com
BP2IP SORONG
BP2IP Sorong Jln.Tanjung Saoka No.1 Sorong Barat
dilengkapi Fasitlitas Simulator dan Laboratorium Standar Internasional dengan luas 23 Ha.
Diklat Up Dating COC (ANT-D / )
serta Diklat COP :
(BST,SCRB,AFF,MEFA,TF)

lowongan ANT-IV


PT Fajar Bumi Shipping (Persero) mencari Pelaut yang handal serta mempunyai kreativitas yang tinggi untuk mengisi formasi Awak Kapal ( Perwira / Ratings )
Persyaratan:
1. Perwira
- Usia maksimal 45 tahun
- Minimal memiliki ijazah ANT IV atau ATT IV yang telah di Endorsement
- Memiliki sertifikat BST, SCRB, MEFA dan AFF
- Memiliki Buku Pelaut & Sertifikat Kesehatan yang masih berlaku
2. Rating/ABK
- Usia maksimal 35 tahun
- Pendidikan minimal SLTA dan memiliki ijazah ANT-D atau ATT-D
- Memiliki sertifikat BST dan SCRB
- Memiliki Buku Pelaut & Sertifikat Kesehatan yang masih berlaku
Pelamar yang memenuhi persyaratan di atas, dapat mengirimkan CV Lengkap dan Foto terbaru ke alamat email kami di bawah ini, dengan mencantumkan nama posisi yang di lamar pada subject email:
Staff Crewing
PT. Fajar Bumi Shipping C/O Fajar Bumi Sakti
Email: hengkok@fajarbumisakti.co.id

1/16/2013

Tragedi Tirta Samudera XXI Keluarga Korban Tagih Tanggung Jawab Pemilik Kapal 


Keluarga Korban Tagih Tanggung Jawab Pemilik Kapal KOMPAS.com/IKA FITRIANA Nur Wulansari (tengah) memegang foto suaminya, Hery Martijanto, didampingi kedua putranya. Selasa (15/1/2013). 
MAGELANG, KOMPAS.com — Air mata Nur Wulansari (39) tak terbendung tatkala menceritakan suaminya, Hery Martijanto (46), salah satu anak buah kapal (ABK) yang ditemukan tewas dalam tragedi tenggelamnya KM Tirta Samudera XXI di Perairan Karimun Jawa, Kamis lalu.

Wulan, panggilan Nur Wulansari, beserta kedua putranya, Airlangga Davega (12) dan Bintang Galaksi (7), tak menyangka, kabar kecelakaan kapal yang ia lihat ditelevisi adalah kapal yang ditumpangi suaminya. Tidak ada kejanggalan apa pun yang dirasakan Wulan sebelum keberangkatan suaminya pada Kamis (27/12/2012) lalu.

Namun, perasaan cemas yang tidak biasanya ia rasakan setelah lima hari tak mendapatkan kabar dari Hery sejak keberangkatannya. Dikisahkan Wulan, Hery mengubunginya pada Selasa (8/1/2013) melalui telepon seluler. Hery bercerita bahwa kapal tanker yang ditumpanginya dihadang oleh cuaca buruk. Bahkan, semua awak kapal kehabisan logistik. Kapalnya pun berulang kali mengalami kerusakan.

Dalam kondisi normal, perjalanan dari Palembang menuju Gresik hanya membutuhkan waktu lima hari. "Ada saja yang rusak, entah itu mesin kapal, jangkar, dan sebagainya. Cuaca buruk menghantui sepanjang perjalanan. Kapal mengalami kerusakan dan terpaksa sempat bersandar di Ujung Kulon, Banten. Suaranya dalam telepon menunjukkan ia begitu cemas," kata Wulan terbata-bata, Selasa (15/1/2013).

Sama sekali Wulan tak menyangka itulah percakapannya yang terakhir dengan Hery. Ia juga menyesali menolak keinginan suaminya untuk sekolah pelayaran lagi. Seandainya ia memberikan izin, mungkin suaminya tak mengalami musibah itu. Wulan menceritakan, almarhum menggeluti profesinya sebagai anak buah kapal sejak tahun 1992. Selama hampir 19 tahun, ia selalu berlayar ke luar negeri.

Pada tahun 2011, Hery berkeinginan untuk sekolah lagi. Namun, Wulan tidak mengizinkan dan akhirnya Hery memutuskan berlayar untuk kapal dengan perjalanan dalam negeri, sampai akhirnya Wulan dan kedua anaknya hanya dapat menyambut kedatangan suaminya dalam peti jenazah, Senin (14/1/2013), sekitar pukul 22.00 WIB.

Setelah sempat disemayamkan di rumah duka, jenazah langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat pada pukul 23.00 WIB. Saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Dusun Bangsren, Desa Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Wulan mengungkapkan kekecewaannya terhadap perusahaan pemilik KM Tirta Samudera XXI yang tidak segera menghubuginya ataupun keluarga setelah peristiwa kecelakaan itu.

Wulan justru mendapatkan kabar mengenai musibah itu dari media. Ia lantas mencari informasi melalui internet dan meminta adiknya, Wahyu Eka Nugraha (35), berangkat ke Rembang untuk mendapatkan kejelasan mengenai nasib suaminya. "Saya cemas setelah melihat televisi tentang musibah kapal suami saya, apalagi pemilik kapal pun tidak memberikan informasi atas musibah tersebut. Bahkan, saat itu, mengenai nasib suami, saya tidak tahu persis," kenang Wulan yang sehari-sehari berjualan pakaian ini.

Hingga kini, ungkap Wulan, meski jenazah sudah dikebumikan, pemilik kapal belum pernah mengunjungi atau setidaknya berbelasungkawa atas meninggalnya Hery. Bahkan, saat Wahyu Eka Nugraha datang ke Rembang pun, ia tidak mendapatkan informasi mengenai nasib kakak iparnya dari pemilik kapal. Informasijustru didapatnya dari Komandan Basarnas Semarang.

Pada saat proses pemindahan pun, menurut Wahyu, tak terlihat ada pihak perusahaan pemilik kapal yang menunggu. Namun, Wahyu mengaku sempat bertemu dengan pihak perusahaan pemilik kapal, setelah jenazah selesai dipindahkan. Dalam petemuan yang tidak lama itu, kata Wahyu, pihak perusahaan hanya menyampaikan permintaan maaf. "Tidak ada pembicaraan lebih. Mereka hanya minta maaf saja," kata Wahyu.

Wahyu menceritakan, kakak iparnya baru dapat diangkat pada Senin (14/1/2013) sekitar pukul 10.00 WIB, dengan dijemput Kapal Srikandi milik PLTU Sluke. Tiga orang berhasil dipindahkan. Satu orang selamat, dua orang lainnya, salah satunya kakak iparnya, ditemukan dalam keadaan tak bernyawa mengapung dalam sekoci.

Pihak Basarnas mengakui tidak mempunyai peralatan evakuasi dari jalur udara, meski sudah menerjunkan helikopter. "Semua biaya pengurusan dan perawatan jenazah kakak ipar saya murni dari keluarga sendiri," tandasnya lagi.

Keluarga Almarhum Hery meminta pertanggungjawaban dari pemilik kapal terhadap nasib keluarga korban. Bahkan, menurutnya, hingga pemakaman jenazah Hery, tidak ada sedikitpun kepedulian dari pemilik kapal. "Kami minta pemilik kapal bertanggung jawab. Hingga kini belum ada santunan maupun asuransi dari pemilik kapal. Kasihan kakak saya yang harus menghidupi kedua anaknya tanpa suami," pinta Wahyu.